Sabtu, 10 Desember 2016

Kanker Pankreas : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Bersumber dari: Kanker Pankreas : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Mediskus

Kanker pankreas adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel di dalam pankreas yang tidak terkendali. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita dengan prevalensi yang sama, biasanya menyerang pasien berusia diatas 45 tahun. Belum ada data pasti di Indonesia, di Amerika Serikat, kanker pankreas termasuk dalam 10 besar peringkat kanker yang paling sering terjadi.
Pankreas adalah organ yang terletak di rongga abdomen sebelah kiri, dengan posisi melintang sepanjang kira-kira 15 cm. Pankreas tersusun dari 2 jenis sel yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Satu jenis sel berfungsi memproduksi enzim untuk memecah protein, lemak, dan karohidrat dari makanan sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh, sedangkan sel lain memproduksi hormon insulin untuk mengatur metabolisme gula.
Kanker sendiri sebenarnya adalah sel normal yang ada di dalam tubuh, tetapi karena pengaruh dari faktor-faktor tertentu, mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol. Pertumbuhan tersebut dapat mendesak ke jaringan disekitarnya dan bahkan menyebar ke organ lain melalui pembuluh darah atau saluran getah bening, disebut sebagai metastasis.
Kanker pankreas sulit ditegakkan diagnosisnya pada stadium awal, dan walaupun sudah terdiagnosis seringkali memberikan prognosis yang buruk. Sel-sel kanker pankreas mudah menyebar ke organ lain. Tanda dan gejala yang timbul dari kanker pankreas seringkali tidak muncul pada stadium awal, dan baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Dua tipe kanker pankreas dapat dibedakan berdasarkan jenis sel yang terkena kanker, yaitu kanker yang menyerang sel-sel yang memproduksi enzim dan sel-sel yang memproduksi hormon. Kanker yang lebih sering terjadi adalah kanker yang menyerang sel-sel yang memproduksi enzim, disebut juga sebagai adenocarsinoma.

Apa Gejala Kanker Pankreas?

Tanda dan gejala yang timbul pada kanker pankreas antara lain :
  • Nyeri pada abdomen (perut) yang dapat menjalar ke punggung. Hal ini disebabkan karena tumor menekan serabut saraf yang ada di abdomen.
  • Kulit dan mata tampak kuning. Pertumbuhan sel kanker pada pankreas menyebabkan ukuran pankreas membesar sehingga dapat menekan saluran empedu, sehingga pasien tampak kuning. Selain itu air kencing berwarna coklat seperti teh.
  • Nafsu makan menurun. Timbul perasaan mual dan muntah, sehingga tidak nafsu makan.
  • Berat badan menurun. Tubuh tidak mampu mencerna makanan yang masuk karena enzim-enzim yang diproduksi pankreas terganggu.
  • Sumbatan saluran pencernaan. Sel-sel kanker yang terus tumbuh dapat menekan usus halus dan duodenum, sehingga menghalangi transportasi makanan yang dicerna dari lambung ke usus.
  • Kadar gula darah yang rendah. Sel-sel pankreas menghasilkan insulin secara berlebihan, sehingga semakin banyak yang memecah gula dalam darah.

Apa Penyebab Kanker Pankreas?

Penyebab pasti terjadinya kanker pankreas masih belum dipahami secara utuh. Faktor-faktor yang beresiko menyebabkan kanker pankreas antara lain :
  • Usia. Semakin tua, maka resiko terkena kanker pankreas semakin besar. Angka kejadian kanker pankreas sebagian besar pada pasien berusia diatas 60 tahun.
  • Kelebihan berat badan. Orang yang obesitas beresiko lebih tinggi untuk terkena kanker pankreas.
  • Pankreatitis kronis (peradangan pada pankreas yang berlangsung lama). Peradangan dan kanker merupakan dua hal yang saling berhubungan. Dimana peradangan lama dapat menyebabkan kanker, dan juga kanker dapat menyebabkan peradangan.
  • Diabetes mellitus. Kadar gula darah yang tinggi, merangsang sel-sel pankreas untuk memproduksi hormon insulin terus menerus. Akibatnya sel-sel pankreas terangsang untuk terus tumbuh dan berkembang untuk menghasilkan insulin yang banyak.
  • Faktor makanan. Makanan barat seperti junkfood atau fastfood dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker pankreas.
  • Faktor genetik. Walaupun jarang, tetapi terjadinya kanker pankreas berkaitan dengan mutasi gen tertentu.
  • Merokok. Orang yang merokok beresiko 2 kali lebih besar terkena kanker pankreas dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Penegakkan diagnosis

Selain dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, penegakkan diagnosis kanker dapat dilakukan dengan pemeriksaan penunjang seperti :
  • USG
  • CT scan
  • MRI
  • Endoscopic ultrasonography
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)
Untuk menegakkan diagnosis pasti apakah seseorang terkena kanker pankreas adalah dengan tindakan biopsy. Dimana dokter akan mengambil sedikit jaringan pankreas yang diduga terkena kanker, kemudian jaringan tersebut normal atau tidak. Apabila memang sudah terdiagnosa kanker pankreas baru ditentukan tindakan terapi apa yang sesuai.

Langkah Pengobatan Kanker Pankreas

Terapi yang diberikan untuk mengobati pasien kanker tergantung dari stadium dan lokasi kanker itu sendiri. Pada pasien kanker pankreas, tujuan utama dari terapi adalah untuk mengeliminasi sel-sel kanker jika memungkinkan, atau paling tidak mencegah pertumbuhan sel kanker lebih lanjut dan meminimalisir bahaya.
Beberapa pilihan terapi yang dapat diberikan diantaranya :
  • Tindakan operasi
Pengangkatan pankreas dilakukan jika sudah dipastikan sel kanker hanya terdapat pada pankreas dan tidak menyebar ke organ lain.
  • Kemoterapi
Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, dapat diberikan secara oral (diminum seperti biasa) atau dimasukkan melalui pembuluh darah disebut juga intravenous. Obat yang dipakai dapat hanya 1 macam obat, dapat juga kombinasi dari beberapa macam obat yang memiliki mekanisme berbeda-beda untuk membunuh sel kanker.
  • Radioterapi
Menggunakan pancaran energy dari sinar X dan proton untuk menghancurkan sel kanker. Pemilihan radioterapi biasa dikombinasi dengan kemoterapi, disebut juga kemoradiasi, dapat dilakukan sebelum atau sesudah tindakan operasi. Apabila dilakukan sebelum tindakan operasi bertujuan untuk memperkecil ukuran sel-sel kanker sehingga lebih mudah diangkat, sedangkan apabila diberikan sesudah tindakan operasi bertujuan untuk mencegah kejadian kanker berulang.
Radioterapi dan kemoterapi menjadi terapi alternatif kanker pankreas, apabila tindakan operasi tidak dapat dilakukan.
Selain terapi yang diberikan untuk membunuh sel-sel kanker, salah satu terapi yang perlu diperhatikan adalah terapi paliatif atau suportif. Dimana pada terapi ini bertujuan agar mengurangi nyeri, kualitas hidup pasien tetap baik, dan pasien dapat bertahan hidup lebih lama. Terapi paliatif ini harus diterapkan pada semua pasien kanker, bekerjasama antara dokter-pasien serta keluarga.

sumber
http://mediskus.com/penyakit/kanker-pankreas


EmoticonEmoticon