Selasa, 14 Februari 2017

Masyarakat Ramai Mendatangi Desa Gunung Picung Bogor Setelah di Kejutkan Dengan Isu Ibu Mengutuk Ana

Dengan perkembangan dunia yang semakin maju, tak salah jika setiap anak memiliki sikap yang aneh baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat atau bahkan sekolah. Perubahan ini tentunya di akibatkan karena semakin kompleknya keinginan anak terhadap suatu benda agar terlihat beda dan menarik perhatian teman sebayanya yang jika sang Ortu tidak mengabulkan permintaannya maka anak tersebut akan melakukan tindakan-tindakan atau hal-hal aneh di luar dugaan sang pikiran orang tua kandung itu.

 

Ternyata keanehan ini sedang terjadi tepatnya di Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. 

 

Warga di kagetkan dengan pesan berantai yang tersebar melalui grup ke grup melalui WhatsApp, kemudian puluhan warga mendadak ramai mendatangi Kabupaten Bogor untuk mengetahui pasti informasi sang anak yang berubah menjadi batu setelah tendang ibunya sendiri.

Foto Ilustrasi/batu besar

 

Seperti apakah pesan berantai tersebut di media sosial :

"Bagi para anak mohon dicermati

Kisah nyata ini jangan sampe kita durhaka pada orangtua kita

Kisah nyata di Kecamatan Tenjolaya, Kab Bogor tepatnya di gunung picung.

Terjadi pada hari kamis 2 februari 2017

Anak dikutuk menjadi batu, anak itu meminta dibelikan motor ninja, namun oleh ibunya dikasih motor matic.

Lalu anak itu marah ke ibunya posisi Ibunya sedang mlaksanakan solat tepatnya dalam keadaan sujud,

lalu anak itu menendang kepalanya

Sekarang si anak menjadi batu dan posisi batunya sudah sampai kepala anak itu.

Sebelumnya, pelan2 anak itu berubah jadi batu dari kaki dan skrng sudah sampai ke kepala.

Dan skarang sedang dlm proses penelitian oleh tim peneliti IPB

Mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah dr kejadian ini

Dan senantiasa slalu ta'at pada orangtua, agama, nusa dan bangsa

Amiinn."

 

Seperti yang di lakukan oleh TribunnewsBogor.com (Tribunnews.com Network) mereka pun mencoba mencermati isi pesan itu.

Tak hanya penghuni grup WhatsApp saja yang menerima pesan berantai, tapi pesan itu juga beredar di warung kopi.

 Ahmad (27) misalnya, dia ingin melihat langsung batu wujudnya yang menyerupai manusia sedang dalam posisi tertelungkung itu.

"Tadinya kemarin pas libur mau kesana, tapi karena ujan. Jadi dibatalin," Ungkap Ahmad.

 

Pak Omam Kepala Desa Gunungpicung, Kecamatan Pamijahan, juga membantah informasi jika di wilayahnya tersebut ada seorang anak yang terkena kutukan hingga menjadi batu.

Bahkan sudah banyak ratusan warga dari luar daerah yang berdatangan ke desanya lantaran mendapat kabar bohong itu.

"Belum lama ada rombongan anak sekolah satu bis dari Jakarta karena pengen lihat langsung, malahan ada juga rombongan satu keluarga yang datang dari Sumatra," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (13/2/2017).

 

Setelah mengetahui kebenaran dari informasi itu, alhasil rombongan tersebut gigit jari setelah tibanya di lokasi anak yang katanya di kutuk menjadi Batu.

Pasalnya, anak yang dikutuk menjadi batu itu sama sekali tidak ada di lokasi, alias bohong.

Omam juga sebagai aparat di lingkungan desa tersebut tidak mengetahui motif dari orang yang tidak bertanggungjawab dalam menyebarkan kabar tidak benar yang ditujukan ke

 wilayahnya.

Tegas Pak Omam, "Saya sudah pastikan kalau berita yang selama ini tersebar itu bohong, engga ada di daerah saya orang yang dikutuk jadi batu oleh ibunya”.


EmoticonEmoticon